Jalak suren (Sturnus contra) atau jalak uren[2] adalah spesies jalak yang ditemukan di Anakbenua India dan Asia Tenggara. Burung-burung ini biasa ditemukan dalam kelompok kecil di kaki lembah dan di dataran rendah. Jalak suren acap dijumpai di kota atau perdesaan, meskipun mereka tak seberani burung kerak ungu. Jalak suren memiliki beberapa variasi bulu dalam populasinya, dan sampai saat ini sudah teridentifikasi lima subspesiesnya.
Jalak ini berukuran sedang, berwarna hitam dan putih. Adapun
perbedaan jantan dan betina terdapat pada panjang badan, kulit di
sekeliling mata, bulu, ekor, dan jari-jari kaki. Seperti burung pengicau lainnya, jalak suren memiliki kaki berjenis anisodaktil
di mana tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke
belakang. Ia memilih tempat tinggal di dekat air, yakni di lubang pohon dan biasa mencari makan di tanah. Tak jarang burung ini turun ke air untuk mencari makan. Dalam sebuah sarang, biasanya diisi empat sampai enam telur biru mengkilap yang polos. Telur menetas setelah 14-15 hari.
Mereka menghasilkan berbagai kicauan dengan suara yang jernih. Inilah
sebab burung ini banyak dicari pecinta burung. Lain halnya dengan Sema Naga,
sebuah suku Naga Besar di India. Mereka percaya burung ini reinkarnasi
manusia, sehingga mereka tidak mau memakan burung ini. Namun, burung ini
juga dijadikan perlambang burung jinak penjaga rumah. Diketahui, jika
ada orang yang datang ke rumah, ia akan berkicau dengan nyaring dan
bervariasi. Agar burung ini tetap rajin berkicau, hendaknya burung ini
dipelihara bersama jalak hitam.
IUCN memasukkan spesies ini termasuk LC (Risiko Rendah).[1] Sebenarnya, di Indonesia, pada tahun 70-an, burung ini masih dapat ditemui di Pulau Jawa. Oleh karena penggunaan pestisida yang berlebihan, maka spesies ini mulai berkurang. Untuk mencegah kelangkaan spesies, maka burung ini sudah mulai ditangkarkan. Walaupun sudah ditangkarkan, sebab lain kelangkaan ini adalah pengembangbiakan masih sulit dilakukan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalak_suren
Minggu, 20 Januari 2013
Artikel Tentang Jalak suren
01.17
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar